Kebaikan


1 Tesalonika 5:15  Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.

KEBAIKAN

Lakukanlah kebaikan sebanyak-banyaknya!


Seluruh agama di dunia pada dasarnya mengajarkan tentang KEBAIKAN. Berbuat baik bukanlah sekedar anjuran, melainkan identitas setiap orang Kristen di tengah dunia ini. 

Berbuat kebaikan itu bisa diibaratkan sebagai menabur benih. Setiap benih kebaikan yang kita tabur, pasti kita akan mendapat tuaiannya. Setiap perbuatan baik yang kita lakukan pasti ada upahnya. Memang pada saat kita menabur, kita tidak langsung menuai dan menerima hasilnya. Tetapi suatu saat pasti kita akan mendapatkannya. Balasan dari kebaikan kita bisa kita dapatkan dari siapa saja, termasuk musuh kita sekalipun. Oleh karena itu, selama kita masih hidup, lakukanlah kebaikan sebanyak mungkin...

Seperti yang tertulis di Alkitab, "Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga."  (2 Korintus 9:6).

Sudah menjadi kewajiban kita, untuk berbuat kebaikan tanpa pandang bulu. Berbuat baiklah kepada semua orang tanpa terkecuali. Sama seperti Allah yang mengasihi umatNya tanpa pilih kasih. Kita semua ini sama di mata Tuhan 


ILUSTRASI TENTANG KEBAIKAN

Jangan letih berbuat baik, sebab kebaikan akan bermuara kepada pelakunya. Sebelum sampai ke muara, ia mungkin melalui alur panjang yang berliku. Bersabarlah mengalirinya, jika kita menghentikan kebaikan kepada orang lain, laut kehidupan kita jugalah yang akan kering kerontang.

Siapa yang mengira, kebaikan seorang gadis kecil memberi segelas susu kepada penjual keliling yang kelaparan akan ia rasakan manfaatnya bertahun-tahun setelah kejadian sederhana itu. Ketika suatu hari, seorang anak miskin berjualan dari rumah ke rumah demi melanjutkan sekolahnya.

Hari yang terik itu membuat sang anak kelaparan, tapi di kantongnya hanya ada satu sen. Maka dia berniat akan meminta makanan di rumah yang akan ia singgahi. Tapi saat ia mengetuk pintu, dia menjadi malu karena yang membukanya seorang gadis kecil yang cantik. Akhirnya, dia hanya meminta minum. Tapi selain baik hati, gadis kecil itu juga peka. Dia melihat gurat letih dan lapar dari penjual seusianya itu. Dia pun memberikannya segelas susu. 

Kejadian itu berlangsung cepat, dan penjual itu kembali melanjutkan kegiatan berdagangnya. Kisah pendek di rumah itu seperti selesai sampai di situ. Tamat. Tidak ada lanjutannya. Tapi...

Tapi... beberapa tahun berlalu, gadis kecil itu menderita sakit parah. Para dokter kebingungan mendiagnosa penyakitnya, sehingga ia harus dikirim ke kota yang lebih besar untuk pengobatan. Beberapa dokter ahli diundang untuk ikut mendiagnosa, salah sesorang dari dokter itu ternyata bekas pedagang miskin yang dulu ia beri segelas susu. Namanya dokter Howard Kelly.

Saat mendengar nama asal kota pasien, hati dokter Kelly bergetar, ia bergegas menemui sang pasien yang tengah tergolek sakit. Dokter Kelly segera mengenal pasien itu. Dia pun bertekad menanganinya dengan sebaik mungkin. Setelah perawatan yang lama, akhirnya sang pasien bisa disembuhkan. Dokter Kelly meminta bagian keuangan Rumah Sakit agar tagihan diajukan ke dirinya dulu sebelum diberikan ke pasien dengan alasan untuk disetujui.

Di lain sisi, pasien yang baru sembuh sedang ketakutan menunggu biaya yang pasti sangat mahal, dan ada kemungkinan dia tidak akan mampu membayarnya. Saat itu, dokter Kelly sedang membaca tagihan Rumah Sakit buat sang pasien, dia mengambil pulpen dan menuliskan sesuatu dipinggir kertas tagihan. Lalu dimasukkan kembali ke dalam amplop.

bagian keuangan segera mengantarkan amplop itu ke pasien. Sang tidak bisa berbuat apa-apa. Pasrah dia membuka amplop itu, pandangannya langsung tertuju ke tulisan mencolok di kertas tagihan itu:

"Telah dibayar lunas dengan segelas susu

tertanda,
dr. Howard Kelly"


Janganlah ragu untuk berbuat kebaikan karena pada akhirnya apa yang kita tabur akan kita tuai. 




"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."  Galatia 6:9

1 comment: